TarbiyahPost.Com | JSCgroupmedia ~ Sebuah momen bersejarah dan penuh haru terjadi di Masjid Ammar Wan Chai, Hong Kong, saat Islamic Union of Hong Kong (IUHK) mengadakan Conversion Ceremony atau yang lebih dikenal dengan sebutan Syahadat Massal.

Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat di Seminar Room lantai 6 masjid yang terletak di jantung distrik Wan Chai, beberapa waktu lalu, dan menjadi tonggak baru bagi 23 orang yang resmi memeluk agama Islam.

Menggugah Hati dan Jiwa : Sambutan dan Presentasi Inspiratif

Acara dimulai dengan penuh kedamaian dan keberkahan, dipandu oleh Sister Humaira sebagai Master of Ceremony. Suasana semakin sakral ketika Haji Abu Bakar membacakan Ayat Suci Al-Qur’an sebagai pembukaan, yang menyentuh hati setiap orang yang hadir. Pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an ini seolah menjadi tanda dimulainya perjalanan spiritual bagi mereka yang baru saja memeluk Islam.

Setelah pembacaan Al-Qur’an, Haji Kasim Ma Fung Wai, sebagai perwakilan dari Komite Dakwah IUHK, menyampaikan sambutan yang penuh semangat. “Selamat datang kepada seluruh tamu dan partisipan yang bergabung dalam Conversion Ceremony ini.

Saya berharap kalian terus berhati-hati dalam menyampaikan Islam kepada orang lain, dengan cara yang penuh kasih dan kesabaran, sehingga mereka dapat mempercayai dan meyakini Islam sebagai pilihan hidup mereka. Tetap semangat, karena dakwah adalah jalan yang penuh dengan keberkahan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Sambutan dilanjutkan dengan presentasi dari Brother Razi Raza Nasir, yang juga menjabat sebagai Head of Citizenship and Social Development di Islamic Kasim Tuet Memorial College. Dalam presentasinya, Brother Razi menggali kisah Nabi Ayub (Ayyub), seorang nabi yang dikenal dengan kesabaran luar biasa di tengah derita yang panjang.

Dalam kisahnya, Nabi Ayub kehilangan segalanya, mulai dari keluarga, harta, hingga kesehatannya. Namun, melalui semua cobaan tersebut, Nabi Ayub tetap teguh dan sabar, selalu bertawakal kepada Allah. Kisah ini dijadikan pelajaran untuk kita semua, bahwa dalam setiap cobaan hidup, kesabaran dan keyakinan kepada Allah adalah kunci untuk tetap bertahan.

See also  Kelebihan dan Kekurangan Memasang Auto Ads Google Adsense Di Website

Brother Razi juga menambahkan, “Kisah Nabi Ayub adalah simbol dari ketabahan dalam menghadapi hidup. Dalam perjalanan kehidupan kita, kita mungkin akan menghadapi kesulitan yang besar, tetapi kita harus tetap yakin bahwa Allah selalu bersama kita, memberikan kekuatan untuk melewati segala ujian.”

Acara Inti : Ikrar Syahadat yang Mengharukan

Setelah presentasi yang menginspirasi tersebut, tiba saatnya untuk acara inti, yaitu ikrar Syahadat yang dipimpin langsung oleh Imam Uthman, Imam Masjid Ammar Wan Chai. Dalam suasana yang penuh kekhusyukan, 23 orang yang terdiri dari pekerja migran asal Filipina, Indonesia, dan warga Hong Kong, mengucapkan dua kalimat syahadat dengan penuh keyakinan.

Ke-23 orang tersebut termasuk 20 perempuan pekerja migran asal Filipina, 1 laki-laki pekerja migran Filipina, 1 laki-laki warga Hong Kong, dan 1 perempuan pekerja migran asal Indonesia. Mereka dengan tegas menyatakan ikrar mereka untuk memeluk agama Islam, yang merupakan awal dari babak baru dalam kehidupan spiritual mereka.

Momen ini dipenuhi dengan air mata bahagia, baik dari para mualaf maupun para hadirin yang menyaksikan. Banyak dari mereka yang sebelumnya terpisah dari keluarga dan tanah kelahiran, kini merasakan kedamaian dan rasa memiliki yang kuat melalui ikrar tersebut.

Sertifikat Islam dan Hadiah untuk Mualaf

Usai ikrar Syahadat, setiap mualaf menerima sertifikat Islam sebagai bukti bahwa mereka telah resmi memeluk agama Islam. Sertifikat ini tidak hanya sebagai tanda administratif, tetapi juga sebagai simbol penting dalam perjalanan iman mereka.

Selain itu, para mualaf juga diberikan souvenir berupa mukena, sajdah, Al-Qur’an, tasbih, dan jilbab bagi para wanita. Souvenir ini tidak hanya sebagai hadiah, tetapi juga sebagai alat untuk mendukung mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai Muslim baru. Hadiah-hadiah ini diberikan dengan harapan agar mereka dapat terus belajar dan mendalami ajaran Islam dengan penuh semangat.

See also  Soeharto sebagai Pahlawan Nasional ; Membangun Legitimasi Politik Melalui Sejarah?

Bergabung dengan HIG (Helpers of Islam Group) Hong Kong

Seluruh mualaf yang baru saja mengikrarkan Syahadat ini kemudian bergabung dengan HIG (Helpers of Islam Group), sebuah komunitas mualaf yang berada di Masjid Ammar.

Di HIG, para mualaf akan mendapatkan bimbingan dan pendidikan Islam melalui Mualaf Class yang diselenggarakan setiap hari Minggu. Kelas ini bertujuan untuk membimbing para mualaf agar dapat lebih memahami ajaran Islam dengan baik, serta menjalani kehidupan sebagai Muslim yang baik.

Brother Yusuf Al-Bukhari, yang memimpin mualaf class ini, mengatakan, “Kami di sini untuk memastikan bahwa setiap mualaf mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dalam proses belajar dan adaptasi. Islam adalah agama yang penuh kasih, dan kami akan terus membimbing mereka agar dapat menjalani hidup dengan penuh kedamaian dan keyakinan.”

Untuk para mualaf Indonesia yang ingin bergabung atau mendapatkan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor WhatsApp +852 6544 5190.

Kesimpulan: Sebuah Perjalanan Spiritual yang Baru

Acara Conversion Ceremony di Masjid Ammar Wan Chai ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang penuh makna.

Para mualaf yang baru saja mengucapkan Syahadat kini memasuki kehidupan baru, dengan penuh harapan dan doa agar mereka dapat terus tumbuh dalam iman.

Mereka bukan hanya menjadi bagian dari komunitas Islam, tetapi juga bagian dari sebuah keluarga besar yang saling mendukung dalam perjalanan hidup ini.

Melalui acara ini, kita diingatkan akan pentingnya dakwah, persaudaraan, dan semangat untuk selalu berbagi kebaikan. Dengan rasa syukur dan penuh harapan, semoga langkah-langkah baru yang diambil oleh para mualaf ini membawa berkah bagi mereka, keluarga mereka, dan umat Islam di Hong Kong. | TarbiyahPost.Com | */Redaksi | *** |