TarbiyahPost.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Tunisia sukses menyelenggarakan Baitul Arqam pada 8–9 November 2025 lalu di kota bersejarah Kairouan, Tunisia.

Kegiatan ini menjadi tonggak bersejarah bagi PCIM Tunisia, karena merupakan pertama kalinya Baitul Arqam digelar sejak cabang ini didirikan sepuluh tahun lalu.

Dengan mengusung tema “Harmonisasi Ideologi dan Intelektual Muhammadiyah”, Baitul Arqam kali ini bertujuan untuk memperkuat ideologi gerakan Muhammadiyah, serta menumbuhkan kesadaran organisasi dan semangat kolektif di kalangan mahasiswa Indonesia yang ada di Tunisia.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, salah satunya Bachtiar Dwi Kurniawan, Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang memberikan materi secara daring.

Dalam pemaparannya yang bertajuk Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Bachtiar menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek spiritualitas, intelektualitas, dan aksi sosial bagi setiap kader Muhammadiyah, terutama di era modern ini.

“Di era yang serba cepat ini, penting sekali bagi kader-kader Muhammadiyah untuk selalu menyeimbangkan ketiganya.

Spiritualitas tanpa intelektualitas akan menghambat kemajuan, begitu pula intelektualitas tanpa aksi sosial bisa membuat kita jauh dari misi kemanusiaan,” ujarnya dengan tegas, memberikan pencerahan bagi seluruh peserta.

Sementara itu, Naufal Sholahuddin, Ketua PCIM Tunisia, dalam sambutannya, mengapresiasi terselenggaranya Baitul Arqam perdana ini sebagai sebuah momentum berharga.

Ia menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah positif untuk memperkuat komitmen kader dalam ber-Islam, ber-Indonesia, dan ber-Muhammadiyah. Dalam kesempatan itu, Naufal mengingatkan para kader akan pentingnya memiliki jiwa militan sebagai seorang anggota Muhammadiyah.

“Muhammadiyah mengajarkan kita untuk hidup bukan hanya untuk mencari hidup, tetapi untuk *hidup-hidupilah Muhammadiyah*. Itu pesan K.H. Ahmad Dahlan yang harus terus kita pegang teguh,” ujar Naufal dengan penuh semangat.

See also  Sajian Berkelas Dunia dari Bahan-Bahan Lokal: Kuliner Indonesia yang Pantas Mendunia

Kader Berkarakter dan Berintegritas

Ketua Panitia Pelaksana Baitul Arqam PCIM Tunisia juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat mencetak kader-kader Muhammadiyah yang memiliki karakter, integritas, dan wawasan global.

Ia menyatakan bahwa Baitul Arqam bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi justru **awal** dari sebuah perjalanan panjang untuk terus belajar, berkontribusi, dan berkhidmat bagi umat dan bangsa.

Selama dua hari, para peserta Baitul Arqam tidak hanya disuguhkan materi-materi yang mendalam, tetapi juga aktif dalam diskusi interaktif, refleksi nilai-nilai kemuhammadiyahan, serta kegiatan team building yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar kader.

Semua sesi materi dirancang untuk mengasah kemampuan intelektual dan spiritual para peserta agar dapat menjadi kader yang tangguh dan siap menghadapi tantangan zaman.

Melihat Masa Depan : Kader Muhammadiyah Global

Selain sesi pelatihan dan diskusi, kegiatan ini juga mencakup kunjungan wisata ke beberapa destinasi bersejarah di kota Sousse, Tunisia. Salah satu tujuan wisata yang dikunjungi adalah Ribat Sousse, sebuah benteng kuno yang merupakan warisan arsitektur klasik Islam.

Di samping itu, peserta juga mengunjungi Masjid Agung Sousse serta benteng-benteng megah yang menghadap langsung ke laut, yang memberikan pemahaman lebih dalam tentang sejarah dan kebudayaan Islam di Tunisia.

Baitul Arqam ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperkuat spirit organisasi, tetapi juga memberikan wawasan yang lebih luas tentang pentingnya menjaga nilai-nilai keislaman dalam menghadapi tantangan global.

Melalui kegiatan ini, PCIM Tunisia berharap bisa melahirkan kader-kader yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tanggap dan peduli terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan, serta mampu membawa nilai-nilai Islam Berkemajuan ke dunia internasional.

Dengan semangat yang terbangun melalui Baitul Arqam, diharapkan para kader Muhammadiyah di Tunisia dapat semakin berperan aktif dalam dakwah dan memberikan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa, baik di level lokal maupun internasional.

See also  Pengalaman Berpetualang Menjelajahi Kepulauan Indonesia: Doi Makin Senang!

Ini adalah langkah awal yang strategis untuk memperkuat peran Muhammadiyah dalam kancah global, dengan membawa semangat perjuangan yang tidak hanya relevan untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia. | TarbiyahPost.Com | */Redaksi | *** |