TarbiyahPost.Com | JSCgroupmedia ~ TNI kembali menunjukkan dedikasinya dalam tugas mulia membantu masyarakat terdampak bencana alam. Wakapuspen TNI Brigjen TNI Osmar Silalahi, mewakili Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, memberikan keterangan pers terkait keterlibatan TNI dalam operasi kemanusiaan penanggulangan bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (7/12/2025) lalu, Wakapuspen TNI menegaskan bahwa negara, melalui TNI, hadir secara penuh untuk mengatasi berbagai permasalahan yang timbul akibat bencana di tiga provinsi tersebut.
“Kami pastikan bahwa negara tetap hadir untuk menyelesaikan segala permasalahan akibat bencana di tiga provinsi ini. TNI, sebagai bagian dari negara, berbuat semaksimal mungkin dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada,” ungkap Brigjen Osmar Silalahi di hadapan awak media.
TNI Kerahkan 30.000 Prajurit dan 1.559 Ton Bantuan Logistik
Operasi penanggulangan bencana yang dilakukan oleh TNI tidak main-main. Hingga hari ini, lebih dari 30.000 prajurit dari ketiga matra TNI – TNI AD, TNI AL, dan TNI AU – telah dikerahkan untuk mempercepat penanganan dampak bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Pasukan ini dikerahkan bersama-sama dengan berbagai alutsista (alat utama sistem senjata), termasuk pesawat angkut, helikopter, dan kapal perang.
“Lebih dari 30.000 prajurit telah dikerahkan, termasuk penguatan pasukan dari satuan TNI lainnya untuk membantu mempercepat penanganan dampak bencana,” jelas Wakapuspen TNI.
TNI juga mengoptimalkan penggunaan alutsista untuk distribusi bantuan logistik, yang sudah mencapai 1.559 ton. Bantuan ini terdiri dari berbagai barang kebutuhan pokok, seperti sembako, air mineral, obat-obatan, dan keperluan anak-anak.
Hingga saat ini, distribusi melalui udara sudah mencapai 314 ton, termasuk bantuan airdrop dan Helibox, sementara jalur laut telah mengirimkan lebih dari 1.218 ton bantuan.
TNI bahkan mengirimkan 6 ton airdrop dalam 36 bundel dan 400 kilogram bantuan melalui Helibox pada hari yang sama. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat terdampak bencana mendapatkan bantuan sesegera mungkin, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Pemulihan Infrastruktur: TNI Bangun Jembatan Bailey dan Dapur Lapangan
Tak hanya dalam distribusi bantuan logistik, TNI juga turun tangan dalam pemulihan infrastruktur. Di kawasan yang terdampak bencana banjir dan longsor, jembatan Bailey sedang dibangun untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang terisolasi.
Di Aceh, terdapat tiga unit jembatan Bailey yang sedang dibangun, dengan tiga unit lainnya sedang dalam proses pengiriman. Di Sumatera Barat dan Sumatera Utara, masing-masing telah dibangun dua unit jembatan Bailey, dengan tambahan unit yang sedang dalam tahap pengiriman.
Selain itu, TNI juga menggelar 40 dapur lapangan di tiga provinsi tersebut untuk membantu memenuhi kebutuhan makanan warga. Rinciannya, 10 dapur lapangan di Aceh, 12 di Sumatera Utara, dan 18 di Sumatera Barat. Dapur lapangan ini memainkan peran krusial untuk menyuplai makanan kepada pengungsi dan masyarakat yang terdampak bencana.
Kesehatan: 49 Pos Kesehatan Dibuka untuk Layanan Darurat
Di sektor kesehatan, TNI juga tidak ketinggalan. 49 pos kesehatan telah didirikan untuk memberikan layanan medis bagi para korban bencana. TNI AD membuka 43 pos kesehatan, sedangkan TNI AL melalui KRI dr. Soeharso dan KRI dr. Radjiman menggelar 3 pos kesehatan tambahan, sementara TNI AU juga mendirikan 3 pos kesehatan di Medan dan Sibolga.
“Kami akan selalu hadir untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan operasi kemanusiaan penanggulangan bencana alam,” tegas Wakapuspen TNI.
Prioritas Air Bersih: 10 Mobil RO Dikerahkan
Salah satu tantangan besar dalam penanggulangan bencana adalah ketersediaan air bersih. Untuk itu, TNI mengerahkan 10 unit mobil RO (Reverse Osmosis) yang tersebar di wilayah-wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Mobil RO ini berfungsi untuk memurnikan air laut menjadi air bersih yang layak konsumsi, yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di lokasi pengungsian.
Solidaritas TNI: Kolaborasi untuk Pemulihan Lebih Cepat
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen TNI dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang terkena dampak bencana. Dari penggelaran alutsista hingga pengoperasian dapur lapangan dan pos kesehatan, TNI mengerahkan segala sumber daya untuk mempercepat pemulihan situasi di daerah terdampak bencana.
“TNI akan terus hadir bersama masyarakat dalam menghadapi seluruh tantangan penanggulangan bencana,” tambah Wakapuspen TNI, menegaskan bahwa seluruh upaya ini dilakukan dengan tujuan agar bantuan dapat menjangkau masyarakat secara cepat, tepat, dan merata, sekaligus mempercepat proses pemulihan wilayah yang terdampak.
TNI, Pilar Utama dalam Penanggulangan Bencana Alam
Keterlibatan TNI dalam penanggulangan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat bukan hanya soal pengiriman logistik dan pasukan, tetapi juga mengenai solidaritas, kesiapsiagaan, dan kemanusiaan. TNI telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membantu rakyat yang tengah mengalami kesulitan.
Dalam situasi darurat, TNI hadir tidak hanya sebagai aparat keamanan, tetapi juga sebagai pilar utama dalam penanggulangan bencana yang mendukung pemulihan infrastruktur, kesehatan, dan ketersediaan kebutuhan dasar.
Dengan kolaborasi yang terkoordinasi dan sistematis, upaya ini membawa harapan baru bagi masyarakat yang sedang berjuang untuk bangkit dari bencana. Sebagai bagian dari negara, TNI memastikan bahwa negeri ini tidak pernah ditinggalkan dalam menghadapi cobaan, karena dalam kesulitan, kita semua adalah satu. | TarbiyahPost.Com | */Redaksi | *** |



oke